LIKA LIKU HIDUP...
Ada seorang dermawan yg dari atas gedung menebar uang pecahan:
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 20.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 100.000,-
Di bawah gedung, berkerumun banyak orang yg sibuk.
Mereka saling berebut memunguti uang yg berserakan
"TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.
Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi ke atas gedung tersebut dan
kali ini beralih menebar kerikil-kerikil kecil ke dalam
kerumunan orang yg ada di bawah.
Sontak terjadi keramaian.
Ada yg terkena di kepala, bahu, tangan,
punggung dan anggota tubuh lainnya.
Lalu mereka panik dan marah,
menengadah ke atas berusaha
"MENCARI TAHU" dari mana sumber
dari kerikil-kerikil itu dijatuhkan?
Itulah sikap dari kebanyakan manusia,
saat BERKAH (hal yg menguntungkan) datang,
semua sibuk tanpa peduli siapa yg memberi dan
sedikit sekali yg mampu berterima kasih dan
mau mengucap syukur atas keberkahan di terimanya
Namun saat masalah datang,
maka semua akan spontan mencari
sumber masalah dan biang keroknya.
Mereka akan serta-merta marah dan
menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi.
"Apakah kita hanya mau menerima yg baik saja,
tetapi tidak mau menerima yg buruk ?"
Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sebenarnya
sudah satu paket,
baik buruk, senang susah, semuanya satu kesatuan
yg tak mungkin terpisahkan.
Bila suatu ketika kita "kena giliran" menjalani
hal-hal buruk dan susah,
maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur,
karena hanya itu kuncinya.
Mau belajar SABAR?
Nanti kita akan ketemu dengan orang-orang
yang keras kepala kepada kita.
Mau belajar MENGAMPUNI?
Nanti kita akan dipertemukan dgn orang-orang yg menyakiti kita.
Mau belajar MEMBERI?
Sebentar lagi kita akan dihadapkan dgn orang-orang yg berkekurangan.
Mau belajar RENDAH HATI?
Tunggu saja, nanti akan ada orang-orang yg merendahkan diri kita.
Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK AKAN ADA YANG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP YANG SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA"
No comments:
Post a Comment