Saturday 13 July 2013

WARISAN SUNAN KALIJAGA DALAM NYANYIAN (Gundul-Gundul Pacul) Ternyata lagu “gundul-2 pacul mempunyai filosofi yang dalam. Lagu Gundul gundul pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia. ‘Gundul’ adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Jadi ‘gundul’ adalah kehormatan tanpa mahkota. ‘Pacul’ adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani. ‘Gundul pacul’ artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Orang Jawa mengatakan pacul adalah ‘Papat Kang Ucul’ (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya. 1.Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat. 2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat. 3.Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. 4.Mulut digunakan untuk berkata adil. Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. ‘Gembelengan’ artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya. Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan:GEMBELENGAN (congkak/sombong). NYUNGGI2 WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyAk) GEMBELENGAN ( sombong hati), akhirnya WAKUL NGGRIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia2, gak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak)

                                   WARISAN SUNAN KALIJAGA DALAM NYANYIAN
                                                                (Gundul-Gundul Pacul)
Ternyata lagu “gundul-2 pacul mempunyai filosofi yang dalam.
Lagu Gundul gundul pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh
Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan
mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.
 ‘Gundul’ adalah kepala plonthos tanpa rambut.
Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang.
Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala.
Jadi ‘gundul’ adalah kehormatan tanpa mahkota.
  ‘Pacul’ adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani
yang terbuat dari lempeng besi segi empat.
Jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.
  ‘Gundul pacul’ artinya adalah bahwa seorang pemimpin
sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota
tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul,
mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah ‘Papat Kang Ucul’ (4 yg lepas).
Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal,
yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.
1.Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3.Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4.Mulut digunakan untuk berkata adil.
Jika empat hal itu lepas,
maka lepaslah kehormatannya.
  ‘Gembelengan’ artinya besar kepala,
sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.
Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan:GEMBELENGAN (congkak/sombong).
   NYUNGGI2 WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyAk)
GEMBELENGAN ( sombong hati), akhirnya
   WAKUL NGGRIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan)
   SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia2,
gak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak)
                  
19-09-2009 pukul 2:36

                             Makna dan arti Tembang Lir-ilir 
Lir-ilir-lir-ilir tandure wis sumilir.......
Tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar
Cah angon-cah angon
penekno blimbing kuwi
luyu-luyu yo penekno
kanggo mbasuh dodotiro......
Dodotiro-dodotiro
kumitir bedhahing pinggir...
dondomono jlumatono
kanggo sebo mengko sore...
mumpung padang rembulane
mumpung jembar kalangane
surak'o surak hiyoooooo.......
Sayup-sayup bangun {dari tidur}Pohon sudah mulai bersemi,demikian menghijau bagaikan gaerah penganten baru Anak pengembala tolong panjatkan pohon blimbing itu walau licin {susah} ya tetap panjatkanlah buat cuci pakaianpakaian yang koyak/buruk disisihkan jahitlah,benahilah untuk menggadap nanti sore mumpung terang rembulanya,mumpung banyak waktu luwangayo bersorak...........hayoooooooo
                 Lir-ilir tembang di atas bukan sekedar tembang dolanan biasa
tapi tembang ini mempunyai arti sangat
dalam bila kita mau sinau,
Tembang karya Kanjeng sonan ini
memberi hakekat kehidupan
dalam bentuk syair yang indah.
Lir-ilir Lir-ilir tembang ini di awali dengan Ilir-ilir
yang artinya (bangun-bangun)
bisa di artikan hiduplah
(sebenarnya tidur itu mati)
bisa juga di artikan= sadarlah!!!
Tapi yang perlu di kaji....?
{apa yang perlu di bangunkan,
apa yang perlu di hidupkan,
hidupnya apa??,
roh,fikiran?,
kesadaran?,
terserah kita
yang penting ada sesuatu
yang di hidupkan,
dan jangan lupa disini ada ungsur angin,
berarti cara menghidupanya ada gerah ........
{kita fikirkan ini}.....
gerak menghasilkan udara,
ini ajakkan untuk berzikir.
Dengar berzikir ada sesuatu yang di hidupkan.......
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar....
Bait ini mengandungi makna...
bila sudah berzikir maka di situ akan mendapatkan manfaat
yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah......
Pohon disini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita.
Penganten baru ada yang mengartikan
raja-raja jawa yang baru memeluk agama Islam,
Sedemikian maraknya perkembangan
masyarakat untuk masuk agama Islam,
namun taraf penyerapan masih level pemula,
layaknya pengantin baru dalam jenjang kehidupan pernikahanya.
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi.
Mengapa Cah angon?
bukan bukan camat/mentri/presiden??
di pilih cah angon??.....
cah angon maksutnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya,
seorang yang mengembalakan makmumnya
ke jalan yang benar.
Lalu kenapa (Blimbing)
ingat blimbing berwarna hijau {ciri khas Islam}
dan memiliki 5 sisi,jadi blimbing itu isarat agama Islam,
yang di cerminkan dari 5sisi buah blimbing
yang menggambarkan rukun Islam
merupakan dasar dari agama Islam.
"Penekno" ini adalah ajakkan poro wali
kepada raja-raja tanah jawa
untuk mengambil Islam serta mengajak masyarakat
untuk mengikuti jejak para raja itu dalam melaksanakan Islam.
Luyu-luyu yo penekno kanggo mbasoh dodotiro.
Walaupun bersusah payah,
walaupan penuh rintangan
tetaplah ambil untuk bersihkan pakaian kita,
yang di maksut pakaian ialah{Taqwa}
ini yang harus kita bersihkan....
Dodotiro-dodotiro,kumitir bedahing pinggir.
Pakaian Taqwa harus kita bersihkan
yang jelek--jelek kita benah'i
rajutlah hingga menjadi pakaian yang indah
sebaik-baik pakaian adalah pakaian Taqwa.
Dondomono jlumatonno kanggo sebo mengko sore.
Pesan dari poro Wali bahwa sesuatu ketika kamu akan mati dan akan menemui
Yang Maha Pencipta untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatanmu,
maka benahilah dan sempurnakanlah ke Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawabanmu kelak.
Mumpung padang rembulane-mumpung jembar kalangane.
Poro wali mengingatkan pada penganut Islam
melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar
ketika kesempatan itu masih ada di depan mata,kitika usia mash menempel di hayat kita.
Ayo surak'o surak hiyoo.
Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai, mari kita terapkan syariat Islam sebagai tanda kebahagiaan,
Hai orang-orang yang beriman penuhilah seruan ALLOH dan seruan Rosul apabila Rosul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu. {Al-Anfal:25}



No comments:

Post a Comment