PSHT 1922

Tuesday 28 June 2016

Niat berbuka puasa Romadhon



                                                                           Niat Buka Puasa

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahummalakasumtu
wabika aamantu
wa'alarizqika afthortu
birohmatikaya ar-hamarrahimin"

Artinya: Ya Allah,
untuk-Mu aku berpuasa
dan dengan rizki-Mu aku berbuka,
Maha besar Allah
yang maha pemurah
lagi maha penyayang.
















U




                                                                           Niat Buka Puasa

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahummalakasumtu
wabika aamantu
wa'alarizqika afthortu
birohmatikaya ar-hamarrahimin"

Artinya: Ya Allah,
untuk-Mu aku berpuasa
dan dengan rizki-Mu aku berbuka,
Maha besar Allah
yang maha pemurah
lagi maha penyayang.
















U

Saturday 25 June 2016

Berharganya Azan Magrib kalau Ramadhan,kabeh ngenteni. Monggo buko cah Geneng


Menahan Lapar Dan Dahaga...
Lemas dan lesu badan terasa
Wajah pucat tak berdaya
Jangankan tertawa ,
senyumpun berat rasanya
Pinginya tiduran dan tiduran saja .
Kini Mentari mulai melambaikan tangan
Seakan memberi senyuman
Sambil pamit dia bilang...
Tenggelam dulu keperaduan.....
Kasihan melihat orang
kelaparan dan kehausan....
Menanti azan magrib datang
Perlahan tapi pasti
Mentari mulai undur diri
Tiba saatnya kelaparan dan
kehausan kita akhiri
Hanya tinggal beberapa detik
beduk berbunyi
Dan di perbolehkan
minum dan makan nasi ....
Berharganya azan magrib di
Bulan Romadhan,
Semua umat muslim menanti.
Selamat berbuka puasa...
Makan Minum sekedarnya saja
Jangan banyak banyak bisa sakit perutnya
Masih ada waktu makan tersisa
Nanti saja setelah terwih
kita lanjutkan makanya ...

Selamat buka puasa yaaa
buat kaum muslimit muslimat semua.
Edopilpay
                                                                           Niat Buka Puasa
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ
 وَبِكَ آمَنْتُ
 وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
 بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
 الرَّحِمِيْنَ
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Dengan asma Alloh
Yang maha Pengasih naha Penyayang
"Allahummalakasumtu
wabika aamantu
wa'alarizqika afthortu
birohmatikaya ar-hamarrahimin"

Artinya: Ya Allah,
untuk-Mu aku berpuasa
dan dengan rizki-Mu aku berbuka,
Maha besar Allah
yang maha pemurah
lagi maha penyayang.
Kabulkanlah Ya Alloh do'a Robbi semesta alam

















U

Thursday 23 June 2016

Ayoo Mudik, edopilpay.com

Lebaran merupakan salah satu momentum bagi umat Islam untuk mudik atau pulang kampung. Ternyata tradisi mudik lebaran untuk berkumpul bersama keluarga dan mengucapkan selamat idul fitri ini tidak tergantikan meski dengan beragam alat komunikasi yang semakin canggih. Orang-orang rela antre, berdesak-desakan serta macet panjang demi bisa melaksanakan tradisi pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

Fenomena mudik lebaran di Indonesia memang unik dan jarang ditemukan di negara lain. Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan ibukota dan kembali ke kampung halaman. Mudik secara khusus memang ditujukan untuk momentum pulang kampung saat lebaran saja. Sedangkan pulang kampung yang dilakukan pada hari biasa, tidak mendapat sebutan mudik. Lantas bagaimana awal mula tradisi mudik lebaran di Indonesia?


Awal Mula Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia
Dahulu antara mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti ‘Mulih dilik’ yang berarti pulang sebentar saja. Namun kini, pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’ yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan antonim dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.

Sebenarnya tradisi mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya. Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki.

Namun istilah mudik lebaran baru berkembang sekitar tahun 1970-an. Saat itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia tampil menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat. Saat itu sistem pemerintahan Indonesia tersentral di sana dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lain di Tanah Air.

Bagi penduduk lain yang berdomisili di desa, Jakarta menjadi salah satu kota tujuan impian untuk mereka mengubah nasib. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Momentum inilah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman.

Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar ketika banyak urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Tidak hanya di Jakarta, tradisi perpindahan penduduk dari desa ke kota juga terjadi di ibukota provinsi lainnya di Indonesia. Terlebih dengan diterapkan otonomi daerah pada tahun 2000, maka orang semakin banyak mencari peruntungan di kota.

Sama seperti halnya di Jakarta, mereka yang bekerja di kota hanya bisa pulang ke kampung halaman pada saat liburan panjang yakni saat libur lebaran. Sehingga momentum ini meluas dan terlihat begitu berkembang menjadi sebuah fenomena.

Media juga memiliki andil besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi wajib saat lebaran. Dengan adanya program perusahaan dan pemerintah yang memudahkan kegiatan pulang kampung, tradisi ini pun semakin berakar.

Namun masyarakat memang tidak bisa meninggalkan tradisi mudik ini. Ada hal-hal yang membuat perantau wajib melaksanakan pulang kampung. Pertama mudik menjadi jalan untuk mencari berkah karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan tetangga. Kegiatan ini juga menjadi pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau.

Tradisi mudik bagi perantau di ibu kota juga bertujuan menunjukkan eksistensi keberhasilannya. Selain itu, juga ajang berbagi kepada sanak saudara yang telah lama ditinggal untuk ikut merasakan keberhasilannya dalam merantau. Mudik juga menjadi terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan sehingga saat masuk kerja kembali memiliki semangat baru.

Waaah sudah siap untuk mudik? 
Semoga informasi ini menambah pengetahuan baru bagi anda dan Masedo ucapkan terimakasih sudah membaca.





Masedo ucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan



                                                                           Niat Buka Puasa

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahummalakasumtu
wabika aamantu
wa'alarizqika afthortu
birohmatikaya ar-hamarrahimin"

Artinya: Ya Allah,
untuk-Mu aku berpuasa
dan dengan rizki-Mu aku berbuka,
Maha besar Allah
yang maha pemurah
lagi maha penyayang.